Perbedaan ROM MIUI Stable (Resmi), Developer (Beta) dan ROM Distributor Pada HP Xiaomi Yang Harus Diketahui | Setiap smartphone pasti memiliki ROM, termasuk pada hp Xiaomi. Xiaomi memiliki 3 jenis ROM yang berbeda, mulai dari yang resmi hingga ROM distributor. Apa saja perbedaan ROM MIUI Stable (resmi), Developer (beta) dan ROM distributor pada HP Xiaomi? Berikut penjelasannya.
Ketika sedang ingin membeli ponsel Xiaomi, seringkali kita dihadapkan dengan beberapa varian ROM. Sebagai orang awam, pasti merasa bingung apabila memilih satu ROM. Karena sama sekali tidak tahu kelebihan dan kekurangannya. Inipun juga berpengaruh pada harga hp Xiaomi itu sendiri.
Perbedaan ROM MIUI Stable, Developer, dan Distributor hp Xiaomi bisa disimak pada ulasan berikut.
Perbedaan ROM MIUI Resmi, Beta, dan Distributor Xiaomi
1. Versi MIUI Yang Digunakan
ROM MIUI memiliki kode yang berbeda – beda dari setiap versinya. Perbedaan ROM MIUI Stable (resmi), Developer (beta) dan ROM distributor pada HP Xiaomi terlihat pada versi MIUI yang digunakannya.
ROM MIUI Stable (resmi) memiliki 4 digit angka dan huruf MI pada penulisan kode bentukannya, contohnya versi 9.0.5.0 (NCFMIEI). Banyak bahasa yang disematkan pada ROM yang satu ini, tidak terkecuali bahasa Indonesia. Salah satu keunggulan ROM Stable adalah minim bugs.
Pada ROM versi Developer (beta) kode bentukannya biasanya terdiri dari 3 sampai 5 digit angka yang diawali angka 6,7,8. Kode pada ROM Developer sangat mudah diketahui karena penomorannya diambil dari tahun, bulan dan tanggal pembuatan ROM tersebut.
Sedangkan untuk ROM Distributor, sama seperti ROM Stable yang terdiri dari 4 digit angka. Hanya saja, berbeda pada kode bentukannya yang menggunakan CN yang berarti ROM Distributor versi China. ROM ini sering disebut ROM abal – abal karena telah dimodifikasi.
2. Aplikasi Bawaan
Perbedaan 3 ROM MIUI pada HP Xiaomi juga dapat dilihat dari aplikasi bawaannya. Pada HP Xiaomi yang menggunakan ROM Distributor terdapat banyak aplikasi bawaan. Dimana pada sebagian besar aplikasi bawaan tersebut tidak diperlukan pengguna.
Aplikasi bawaan merupakan aplikasi yang telah tertanam secara permanen pada sistem aplikasi ROM. Sehingga, tentu saja user Xiaomi tidak dapat melakukan uninstall aplikasi bawaan begitu saja secara langsung. Hal ini tentu sangat menjengkelkan karena aplikasi tersebut memakan banyak ruang.
Berbeda dengan ROM Stable dan Developer yang tidak memiliki aplikasi bawaan sebanyak yang terinstall pada sistem aplikasi ROM Distributor. Sehingga, bagi user Xiaomi sangat disarankan memilih HP Xiaomi yang menggunakan ROM selain ROM Distributor.
3. Stabilitas dan Keamanan
Jika dilihat dari tingkat stabilitas dan keamanannya, tentu penggunaan jenis ROM Distributor tidak cukup aman. Hal ini karena banyaknya aplikasi bawaan yang dapat membuat HP rentan terhadap virus dan adware yang dapat mengganggu kinerja HP.
Munculnya adware juga memungkinkan HP Xiaomi menjadi cepat panas. Bahkan, dapat membuat kuota internet pun menjadi cepat habis karena pop up adware yang muncul secara tiba – tiba pada home screen. Hal ini juga sangat mengganggu ketenangan penggunaan HP.
Oleh karena itu, ROM Stable atau Developer tentu sangat direkomendasikan daripada ROM Distributor. Meskipun pada ROM Distributor terdapat banyak fitur, tetapi banyak kekurangan yang sangat patut untuk dipertimbangkan.
4. Dukungan Update
Pada ROM Stable (resmi) dukungan update berkala biasanya dapat dilakukan umumnya setiap satu bulan sekali bahkan lebih. Begitu juga dengan dukungan update pada ROM Developer (beta) yang update rilis versi terbarunya dilakukan setiap satu bulan sekali.
Namun, pada dukungan update pada ROM Distributor atau ROM abal – abal tidak ditetapkan dalam hitungan satu bulan sekali. Melainkan tergantung pada developernya. Selain itu, saat dilakukan pengecekan ketersediaan update oleh user selalu gagal.
Itulah perbedaan ROM MIUI Stable (resmi), Developer (beta) dan ROM distributor pada HP Xiaomi. Perbedaan tersebut wajib diketahui user Xiaomi yang masih awam. ROM Stable jelas sangat aman pada penggunaannya karena telah dilakukan uji coba sebelum dirilis.