Taraweh Atau Tarawih, Mana Yang Benar?

Wartapoin

Tarawih Atau Tarawih, Mana Yang Benar?

Wartapoin.com – Taraweh atau tarawih adalah salah satu ibadah sunnah yang dilakukan pada bulan Ramadan. Ibadah ini dilakukan setelah shalat Isya dan terdiri dari 8 hingga 20 rakaat, dengan 2 rakaat salam pada setiap 4 rakaat.

Taraweh memiliki banyak keutamaan, di antaranya:

  • Mendapatkan pahala yang berlipat ganda
  • Menghapus dosa-dosa kecil
  • Menyehatkan jasmani dan rohani

Ibadah taraweh pertama kali dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW pada bulan Ramadan tahun ke-2 Hijriyah. Sejak saat itu, taraweh menjadi salah satu ibadah yang rutin dilakukan oleh umat Islam di seluruh dunia.

Taraweh biasanya dilakukan berjamaah di masjid atau musala. Namun, taraweh juga dapat dilakukan secara individu di rumah.

Taraweh atau Tarawih

Taraweh atau tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat penting di bulan Ramadan. Ibadah ini memiliki banyak keutamaan, di antaranya menghapus dosa-dosa kecil, menyehatkan jasmani dan rohani, serta mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

  • Sunnah
  • Ramadan
  • 8-20 rakaat
  • 2 rakaat salam
  • Berjamaah
  • Di masjid atau musala

Taraweh adalah ibadah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Beliau bersabda, “Barangsiapa yang melaksanakan shalat tarawih karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Selain itu, tarawih juga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan jasmani dan rohani. Shalat tarawih dapat melatih kekhusyukan, kesabaran, dan keikhlasan. Selain itu, tarawih juga dapat membantu menjaga kesehatan jantung, paru-paru, dan otot.

Sunnah

Sunnah adalah segala sesuatu yang diajarkan dan dicontohkan oleh Rasulullah SAW, baik berupa perkataan, perbuatan, maupun ketetapan. Sunnah terbagi menjadi dua, yaitu sunnah qawliyah (ucapan), sunnah fi’liyah (perbuatan), dan sunnah taqririyah (ketetapan).

Taraweh termasuk dalam jenis sunnah fi’liyah, yaitu perbuatan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Ibadah taraweh pertama kali dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW pada bulan Ramadan tahun ke-2 Hijriyah. Sejak saat itu, taraweh menjadi salah satu ibadah yang rutin dilakukan oleh umat Islam di seluruh dunia.

Sunnah memiliki kedudukan yang sangat penting dalam Islam. Setelah Al-Qur’an, sunnah merupakan sumber hukum Islam yang kedua. Umat Islam wajib hukumnya untuk mengikuti sunnah Rasulullah SAW, karena sunnah merupakan pedoman hidup yang sempurna bagi seluruh umat manusia.

Dalam konteks ibadah taraweh, sunnah Rasulullah SAW menjadi dasar hukum bagi pelaksanaan ibadah ini. Umat Islam wajib hukumnya untuk melaksanakan ibadah taraweh, karena ibadah ini merupakan sunnah yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Ramadan

Bulan Ramadan merupakan bulan yang sangat istimewa bagi umat Islam. Pada bulan ini, umat Islam di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh. Selain puasa, bulan Ramadan juga identik dengan ibadah taraweh atau tarawih.

  • Ibadah Pokok: Ibadah taraweh atau tarawih merupakan salah satu ibadah pokok pada bulan Ramadan. Ibadah ini dilakukan setelah shalat Isya dan terdiri dari 8 hingga 20 rakaat, dengan 2 rakaat salam pada setiap 4 rakaat.
  • Keutamaan: Ibadah taraweh memiliki banyak keutamaan, di antaranya mendapatkan pahala yang berlipat ganda, menghapus dosa-dosa kecil, dan menyehatkan jasmani dan rohani.
  • Sunnah Rasulullah: Ibadah taraweh pertama kali dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW pada bulan Ramadan tahun ke-2 Hijriyah. Sejak saat itu, taraweh menjadi salah satu ibadah yang rutin dilakukan oleh umat Islam di seluruh dunia.
  • Tradisi: Ibadah taraweh telah menjadi tradisi bagi umat Islam di seluruh dunia. Ibadah ini biasanya dilakukan berjamaah di masjid atau musala. Namun, taraweh juga dapat dilakukan secara individu di rumah.

Ibadah taraweh atau tarawih merupakan salah satu ibadah yang sangat dianjurkan pada bulan Ramadan. Ibadah ini memiliki banyak keutamaan dan manfaat, baik bagi jasmani maupun rohani. Umat Islam sangat dianjurkan untuk melaksanakan ibadah taraweh atau tarawih selama bulan Ramadan.

8-20 Rakaat

Salah satu ciri khas ibadah taraweh adalah jumlah rakaatnya yang berkisar antara 8 hingga 20 rakaat. Jumlah rakaat ini memiliki makna dan hikmah tertentu:

  • Sesuai dengan Sunnah Rasulullah
    Jumlah rakaat taraweh 8 hingga 20 rakaat sesuai dengan sunnah yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang melaksanakan shalat tarawih pada bulan Ramadan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
  • Melatih Kekuatan Fisik dan Mental
    Jumlah rakaat taraweh yang banyak dapat melatih kekuatan fisik dan mental. Shalat taraweh biasanya dilakukan setelah shalat Isya, sehingga membutuhkan stamina dan kekhusyukan yang tinggi.
  • Menambah Pahala
    Setiap rakaat shalat taraweh bernilai pahala yang besar. Dengan melaksanakan taraweh 8 hingga 20 rakaat, seorang Muslim dapat memperoleh pahala yang berlipat ganda.
  • Menghidupkan Malam Ramadan
    Shalat taraweh merupakan salah satu cara untuk menghidupkan malam Ramadan. Dengan melaksanakan taraweh, seorang Muslim dapat mengisi malam-malam Ramadan dengan ibadah dan dzikir.

Jumlah rakaat taraweh 8 hingga 20 rakaat memiliki makna dan hikmah yang besar. Dengan melaksanakan taraweh sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW, seorang Muslim dapat memperoleh pahala yang berlipat ganda, melatih kekuatan fisik dan mental, dan menghidupkan malam Ramadan dengan ibadah.

2 Rakaat Salam

Dalam ibadah shalat taraweh, terdapat aturan khusus mengenai jumlah rakaat salam, yaitu setiap 4 rakaat dilakukan 2 rakaat salam. Ketentuan ini memiliki makna dan hikmah tertentu:

  • Sesuai dengan Sunnah Rasulullah: Jumlah rakaat salam 2 rakaat setiap 4 rakaat sesuai dengan sunnah yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang melaksanakan shalat tarawih pada bulan Ramadan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
  • Membagi Waktu Shalat: Jumlah rakaat salam 2 rakaat setiap 4 rakaat berfungsi untuk membagi waktu shalat taraweh menjadi beberapa bagian. Hal ini memudahkan jamaah untuk mengatur waktu dan tenaga mereka, terutama jika jumlah rakaat taraweh yang dilaksanakan cukup banyak.
  • Menambah Kekhusyukan: Dengan melakukan salam setiap 4 rakaat, jamaah memiliki kesempatan untuk beristirahat sejenak dan kembali berkonsentrasi pada shalat. Hal ini dapat meningkatkan kekhusyukan dan kualitas shalat taraweh.
  • Melatih Kekuatan Fisik: Shalat taraweh yang dilakukan dengan jumlah rakaat yang banyak, seperti 20 rakaat, membutuhkan kekuatan fisik yang cukup. Dengan melakukan salam setiap 4 rakaat, jamaah dapat mengatur tenaga mereka dan mencegah kelelahan yang berlebihan.

Ketentuan 2 rakaat salam setiap 4 rakaat dalam ibadah shalat taraweh memiliki makna dan hikmah yang besar. Dengan melaksanakan taraweh sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW, jamaah dapat memperoleh pahala yang berlipat ganda, meningkatkan kekhusyukan, melatih kekuatan fisik, dan mengatur waktu shalat dengan lebih baik.

Berjamaah

Ibadah taraweh atau tarawih dianjurkan untuk dilakukan secara berjamaah di masjid atau musala. Berjamaah dalam ibadah taraweh memiliki banyak (keutamaan), di antaranya:

  • Pahala yang Lebih Besar: Rasulullah SAW bersabda, “Shalat berjamaah lebih utama dua puluh tujuh derajat dari shalat sendirian.” (HR. Bukhari dan Muslim)
  • Kekhusyukan yang Lebih Tinggi: Shalat berjamaah dapat meningkatkan kekhusyukan karena jamaah saling mengingatkan dan menguatkan.
  • Memupuk Ukhuwah Islamiyah: Shalat berjamaah dapat mempererat tali persaudaraan antar sesama Muslim.
  • Menghidupkan Masjid: Shalat taraweh berjamaah dapat menghidupkan suasana masjid, terutama pada bulan Ramadan.

Dengan melaksanakan ibadah taraweh secara berjamaah, umat Islam dapat memperoleh pahala yang lebih besar, meningkatkan kekhusyukan, memupuk ukhuwah Islamiyah, dan menghidupkan masjid. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk melaksanakan ibadah taraweh secara berjamaah di masjid atau musala.

Di Masjid atau Musala

Ibadah taraweh atau tarawih sangat identik dengan masjid atau musala. Masjid atau musala merupakan tempat yang paling utama untuk melaksanakan ibadah taraweh secara berjamaah.

  • Tempat yang Bersih dan Suci: Masjid atau musala merupakan tempat yang bersih dan suci, sehingga sangat cocok untuk digunakan sebagai tempat ibadah. Selain itu, masjid atau musala biasanya memiliki fasilitas yang lengkap untuk mendukung ibadah taraweh, seperti tempat wudhu, mukena, dan sajadah.
  • Suasana yang Kondusif: Masjid atau musala memiliki suasana yang kondusif untuk beribadah. Suasananya yang tenang dan damai dapat membantu jamaah untuk fokus dan khusyuk dalam melaksanakan ibadah taraweh.
  • Sarana Silaturahmi: Shalat taraweh berjamaah di masjid atau musala juga dapat menjadi sarana silaturahmi antar sesama Muslim. Jamaah dapat saling mengenal dan menjalin ukhuwah Islamiyah.
  • Memeriahkan Bulan Ramadan: Shalat taraweh berjamaah di masjid atau musala dapat memeriahkan bulan Ramadan. Masjid atau musala akan ramai dikunjungi jamaah, sehingga suasana Ramadan akan semakin terasa.

Dengan melaksanakan ibadah taraweh di masjid atau musala, umat Islam dapat memperoleh pahala yang lebih besar, meningkatkan kekhusyukan, memupuk ukhuwah Islamiyah, dan menghidupkan masjid. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk melaksanakan ibadah taraweh secara berjamaah di masjid atau musala.

FAQ tentang Taraweh atau Tarawih

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya tentang ibadah taraweh atau tarawih:

Pertanyaan 1: Berapa jumlah rakaat shalat taraweh?

Jawaban: Jumlah rakaat shalat taraweh adalah 8 hingga 20 rakaat, dengan 2 rakaat salam pada setiap 4 rakaat.

Pertanyaan 2: Apakah shalat taraweh wajib dilakukan?

Jawaban: Shalat taraweh hukumnya sunnah, bukan wajib. Namun, sangat dianjurkan untuk melaksanakan ibadah taraweh karena memiliki banyak keutamaan.

Pertanyaan 3: Di mana sebaiknya shalat taraweh dilakukan?

Jawaban: Shalat taraweh sebaiknya dilakukan secara berjamaah di masjid atau musala. Namun, shalat taraweh juga dapat dilakukan secara individu di rumah.

Pertanyaan 4: Apakah ada perbedaan antara shalat taraweh dan qiyamul lail?

Jawaban: Shalat taraweh adalah bagian dari qiyamul lail, yaitu shalat sunnah yang dilakukan pada malam hari. Namun, secara khusus, shalat taraweh hanya dilakukan pada bulan Ramadan.

Pertanyaan 5: Apa saja keutamaan shalat taraweh?

Jawaban: Shalat taraweh memiliki banyak keutamaan, di antaranya menghapus dosa-dosa kecil, menyehatkan jasmani dan rohani, serta mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

Pertanyaan 6: Bagaimana cara melaksanakan shalat taraweh?

Jawaban: Tata cara shalat taraweh sama seperti shalat sunnah lainnya. Namun, shalat taraweh dilakukan dengan jumlah rakaat yang banyak, yaitu 8 hingga 20 rakaat.

Demikianlah beberapa pertanyaan umum dan jawabannya tentang ibadah taraweh atau tarawih. Semoga bermanfaat.

Tips Melaksanakan Ibadah Taraweh

Ibadah taraweh merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan pada bulan Ramadan. Ibadah ini memiliki banyak keutamaan dan manfaat, baik bagi jasmani maupun rohani. Berikut adalah beberapa tips untuk melaksanakan ibadah taraweh dengan baik dan khusyuk:

Tip 1: Berniat dengan Ikhlas
Niat merupakan syarat sahnya ibadah. Oleh karena itu, sebelum melaksanakan shalat taraweh, pastikan untuk berniat dengan ikhlas karena Allah SWT.

Tip 2: Berjamaah di Masjid atau Musala
Shalat taraweh lebih utama dilaksanakan secara berjamaah di masjid atau musala. Selain mendapat pahala yang lebih besar, shalat berjamaah juga dapat meningkatkan kekhusyukan dan mempererat tali silaturahmi antar sesama Muslim.

Tip 3: Menjaga Kekhusyukan
Kekhusyukan merupakan kunci diterimanya ibadah. Oleh karena itu, saat melaksanakan shalat taraweh, usahakan untuk menjaga kekhusyukan dengan menghindari hal-hal yang dapat mengganggu, seperti berbicara atau melihat ke kanan dan ke kiri.

Tip 4: Memperhatikan Bacaan dan Gerakan
Perhatikan bacaan dan gerakan shalat taraweh dengan baik dan benar. Bacaan yang jelas dan gerakan yang sesuai dengan sunnah akan menambah kekhusyukan dan kesempurnaan shalat.

Tip 5: Melengkapi dengan Ibadah Lain
Selain shalat taraweh, lengkapi ibadah di bulan Ramadan dengan ibadah lain, seperti membaca Al-Qur’an, berdzikir, dan bersedekah. Dengan memperbanyak ibadah, diharapkan Ramadan dapat menjadi bulan yang penuh berkah dan ampunan.

Tip 6: Menjaga Kesehatan
Ibadah taraweh yang dilakukan setiap malam selama bulan Ramadan membutuhkan stamina yang cukup. Oleh karena itu, jaga kesehatan dengan istirahat yang cukup, makan makanan yang bergizi, dan berolahraga ringan.

Dengan mengikuti tips-tips di atas, diharapkan ibadah taraweh yang kita laksanakan dapat diterima oleh Allah SWT dan memberikan manfaat yang besar bagi diri kita.

Ibadah taraweh merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan pada bulan Ramadan. Ibadah ini memiliki banyak keutamaan dan manfaat, baik bagi jasmani maupun rohani. Dengan melaksanakan ibadah taraweh dengan baik dan khusyuk, semoga kita dapat meraih keberkahan dan ampunan dari Allah SWT.

Kesimpulan

Taraweh atau tarawih merupakan ibadah sunnah yang sangat dianjurkan pada bulan Ramadan. Ibadah ini memiliki banyak keutamaan dan manfaat, baik bagi jasmani maupun rohani. Taraweh dapat menghapus dosa-dosa kecil, menyehatkan jasmani dan rohani, serta mendapatkan pahala yang berlipat ganda.

Dengan melaksanakan ibadah taraweh dengan baik dan khusyuk, semoga kita dapat meraih keberkahan dan ampunan dari Allah SWT. Marilah kita jadikan bulan Ramadan ini sebagai momentum untuk meningkatkan ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Artikel Terkait

Bagikan:

Wartapoin

Saya adalah seorang penulis utama blog Wartapoin. Saya akan menyajikan informasi terkini, ulasan, dan panduan seputar perkembangan terbaru dalam teknologi.

Tinggalkan komentar