3 Level Kognitif Pada Penyusunan Soal yang Perlu Diketahui

Wartapoin

Wartapoin.com – Tidak sedikit tenaga pendidik diluar sana yang tertarik untuk mempelajari tentang level kognitif. Level kognitif itu adalah tingkatan dari kemampuan para siswa dalam menerima informasi atau ilmu baru. Ternyata, ada 3 level kognitif pada penyusunan soal yang perlu guru pahami dan terapkan.

Maka dari itu, seorang guru perlu lah mengetahui hal sederhana ini ketika akan membuat soal untuk ujian maupun tes kemampuan. Berikut adalah pembahasan ringkas mengenai level kognitif pada penyusunan soal yang perlu diketahui.

level kognitif

Beberapa Level Kognitif yang Perlu Dipahami Para Guru

1. Level 1: Pengetahuan serta Pemahaman/Knowing

Level pertama ini dikenal dengan level pengetahuan, pemahaman atau knowing. Hal yang perlu dikuasai oleh siswa yaitu mengetahui (C1), dan memahami (C2).

Artinya adalah level ini diharuskan membuat soal untuk mengulang kembali sampai mana pemahaman siswa pada materi yang telah dijelaskan tersebut. Bisa dilakukan dengan cara membaca, menyusun daftar, membuat peta pemikiran (mind map), menyebutkan, memilih, menggaris bawahi yang penting, mendefinisikan dan hal lainnya.

Contoh dari soal mengetahui/pengetahuan (C1) seperti: sebutkan peninggalan dari Kerajaan Aceh. Peninggalan dari kerajaan Aceh yaitu: Masjid Baiturrahman, Taman Sari Gunongan, Pinto Khop, Benteng Indra Prata dan lainnya.

Lalu untuk pemahaman (C2), ini lebih mengarah kepada kesimpulan/menyimpulkan, menginterpretasikan, menjelaskan/menerangkan, mengklasifikasikan, membedakan, dan sebagainya. Contoh gambaran untuk Pemahaman (C2) seperti: ada 4 jenis larutan serta daya hantar dari hasil uji, berikut rinciannya:

  • Pada Larutan A (Lampu tidak menyala, menghasilkan gelembung dengan memunculkan sedikit gas).
  • Pada Larutan B (Lampu redup, dengan menghasilkan gelembung dan menghasilkan sedikit gas).
  • Kemudian pada Larutan C (Lampu menyala terang, dengan menghasilkan gelembung dan ada banyak gasnya).
  • Pada Larutan D (Lampu tidak menyala, tidak menghasilkan gelembung dan tidak muncul gas).

Klasifikasikan larutan tersebut dari non elektrolit, elektrolit lemah dan elektrolit kuat. Kira-kira begitulah contoh soal untuk C1 dan C2 tersebut, sehingga memudahkan para guru dalam menyusun soal.

2. Level 2: Aplikasi/Applying

Level kognitif pada penyusunan soal kedua yaitu dikenal dengan aplikasi (applying) atau penerapan (C3). Disini siswa dituntut dan juga melihat potensi siswa apakah mampu dalam hal pengaplikasian atau penerapan. Beberapa rincian mengenai kemampuan ini adalah sebagai berikut:

  • Mampu memecahkan masalah dengan rutin dalam setiap pembelajarannya.
  • Mampu menginterpretasikan serta menganalisis suatu informasi dan juga data.
  • Serta mampu menemukan atau membuktikan solusi dari masalah tersebut.

Contoh indikator soal penerapan (C3) seperti: menentukan volume gas yang dihasilkan dari proses elektrolisis suatu larutan. Soalnya yaitu: hitunglah jumlah mol suatu molekul yang terdapat pada 6 gr glukosa (C6H12O6) dengan diketahui Ar C memiliki 12, H memiliki 1, dan O memiliki 16.

Dan siswa harus memecahkan soal dari pertanyaan tersebut. Untuk menganalisis kemampuan anak dalam memahami konsep dari materi reaksi elektrolisis. Memecahkan dalam hal hitungan, serta membuktikan hasil dari hitungan dia tersebut dengan menggunakan rumus yang telah ada.

3. Level 3: Evaluasi, Logika, Nalar/Reasoning

Level terakhir yaitu ada level 3 atau dikenal dengan logika, evaluasi, nalar (reasoning). Dikenal dalam pemahaman taksonomi Bloom yaitu Analisa (C4), Evaluasi (C5), dan Sintesa (C6). Yang masuk ke dalam kategori HOTS, yaitu memiliki kemampuan dalam penyelesaian soal-soal yang membutuhkan tahap demi tahap nya.

Hal yang diketahui atau dipahami oleh guru mengenai siswanya memiliki kemampuan C4 yaitu menelaah, mengorganisasikan, mendeteksi, merinci sesuatu hal, membagi, menguraikan, dan membandingkan. Contoh dari analisis (C4) seperti: bandingkan titik didih dari kedua buah larutan berdasarkan dari informasi data yang didapat.

Hal yang perlu diketahui mengenai kemampuan siswa yaitu evaluasi (C5), seperti: membuktikan, memvalidasi suatu data, menilai, memberikan argumentasi, menafsirkan, memberi saran dan mengevaluasi. Contoh soal dari C5 yaitu: siswa memiliki kemampuan untuk menyusun suatu elektron dalam bentuk gambar lintasan/orbit elektron yang disediakan.

Untuk Sintesis (C6) itu sendiri seperti: merencanakan, membangun, merancang, menciptakan, memproduksi, mendesain, mengkombinasikan serta mengabstraksi. Contoh soal dari sintesis (C6) yaitu: siswa mampu menyajikan faktor dari laju reaksi dalam bentuk tabel data.

Baiklah, itu tadi ada 3 jenis level kognitif pada penyusunan soal yang perlu untuk diketahui. Setiap anak, memiliki cara belajar dan pemahamannya masing-masing.

Sehingga, perlu pemahaman yang baik ketika akan membuat soal ulangan maupun ujian. Yang mana harus melibatkan 3 level tersebut. Dengan tujuan untuk menganalisis anak-anak memiliki kemampuan dan pemahaman pada level berapa.

Artikel Terkait

Bagikan:

Wartapoin

Saya adalah seorang penulis utama blog Wartapoin. Saya akan menyajikan informasi terkini, ulasan, dan panduan seputar perkembangan terbaru dalam teknologi.