Wartapoin.com – Dalam sejarah kebudayaan, kerajaan di Indonesia sendiri tercatat meliputi ada banyak sekali. Kerajaan tersebut berdiri pada zaman sebelum terbentuk negara Indonesia. Salah satunya dengan kehidupan politik kerajaan Majapahit.
Kerajaan ini berdiri sekitar abad ke 13 sampai 16 masehi, tepatnya terletak di wilayah Jawa Timur dengan berlatar Hindu – Budha. Berdirinya kerajaan Majapahit ini menambah deretan kerajaan yang pernah eksis pada masanya.
Dimana dari kehidupan politik masa lalunya bisa diambil hikmah serta ilmu yang dapat berguna untuk politik masa kini. Berikut uraian terkait dengan politik kerajaan Majapahit.
Sejarah Majapahit
Sebelum memasuki bahasan terkait kehidupan politik Majapahit, maka sebagai pengantar perlulah sedikit mengetahui sejarah kemunculan serta asal–usul kerajaan Majapahit. Seperti yang telah disampaikan diatas, bahwa Majapahit ini berdiri pada abad 13 – 16 masehi.
Hal tersebut berarti berdiri sekitar 3 abad atau 300 tahun. Selama kurang lebih 300 tahun tersebut, Majapahit telah dipimpin oleh raja yang berbeda – beda pula. Dengan perbedaan tersebut menghasilkan gaya politik kepemimpinan yang beda pula.
Kerajaan Majapahit ini didirikan oleh Raden Wijaya, yakni menantu dari kerajaan Singasari. Sehingga sampailah pada kepemimpinan Hayam Wuruk yang mencapai masa keemasannya.
Struktur Pemerintahan Majapahit
Kehidupan politik kerajaan Majapahit mengalami masa keemasan pada saat dipimpin oleh Hayam Wuruk. Dahulu, Hayam Wuruk ini diberikan kepercayaan untuk mengatur negara. Sehingga saat itu pemegang kendali berada ditangannya.
Selain itu, dalam menegakkan serta mengatur negara Hayam Wuruk dibantu oleh susunan pemerintahan (birokrat). Dalam susunan pemerintahan ini memiliki istilah serta tingkatan yang membedakan. Berikut pola pembagian kekuasaan pada kerajaan Majapahit yang bisa dilihat:
- Rakryan Mahamantri Katrini. Yang susunannya terdiri dari keturunan (anak) raja.
- Rakryan Mantri ri Pakira-kiran. Dipimpin dari para Menteri.
- Terdiri dari pemuka agama.
- Dharmma-upapatti. Terdiri dari pemangku keagamaan.
- Battara Saptaprabhu. Terdiri oleh jajaran pertimbangan kerajaan.
Pembagian Wilayah Kekuasaan Majapahit
Semasa berdiri, kerajaan Majapahit berlokasi didaerah Trowulan, Mojokerto Jawa Timur. Wilayah tersebut cukup luas dan perlu dibagi-bagi wilayahnya untuk mempermudah dalam mengatur kekuasaan.
Pembagian kekuasaan pada wilayah – wilayah ini akan dikepalai oleh bangsawan tinggi yang dijuluki Bhre. Bangsawan tinggi yang bertugas untuk mengatur sebuah wilayah tadi biasanya berasal dari keluarga raja maupun kerabat dekat.
Selanjutnya, untuk pengelolaan negara ini memiliki kegiatan seperti memungut pajak, memberikan upeti, serta mengkondisikan serta menjaga wilayah perbatasan. Wilayah Majapahit dibagi menjadi beberapa tempat sebagai berikut.
1. Kahuripan
Wilayah ini dahulu dipimpin oleh Tribhuwanatunggadewi yang tak lain adalah ibunda dari Raja hayam Wuruk saat itu. Kahuripan ini letaknya di Janggala yang sekarang bernama Sidoarjo. Sebelum Hayam Wuruk menjadi raja, wilayah ini dipimpin oleh ibunda Hayam Wuruk.
Ibunda Hayam Wuruk yang tak lain Tribhuwanatunggadewi menjabat Bersama dengan suaminya. Memimpin wilayah Kahuripan sebelum dipindahtangankan ke hayam Wuruk. Sehingga periode berdiri kerajaan ini 1328 – 1350.
2. Daha
Wilayah ini menjadi deretan wilayah yang menjadi pusat kerajaan Majapahit waktu lalu. Daerah ini sekarang bernama wilayah Kediri. Selain itu, wilayah Daha menjadi wilayah yang memiliki banyak cagar yang ditemukan.
Situs dan juga cagar budaya yang ditemukan ini bernilai arkeologis. Sehingga memiliki nilai historis yang tinggi untuk kerajaan Majapahit sendiri. Wilayah ini seakan menjadi saksi bahwa kerajaan Majapahit dahulu eksis dalam kehidupan politik serta kekuasaan.
3. Tumapel
Tumapel juga termasuk dari hasil kehidupan politik kerajaan Majapahit dahulu. Daerah ini juga berhubungan dengan kerajaan Singasari. Dahulu Tumapel menjadi tempat kerajaan Singasari berdiri dan menjalankan kekuasaanya, setelah runtuh menjadi tempat kerajaan Majapahit.
Letak wilayah ini berada di Supit urang, tepatnya pada pertemuan sungai Brantas dan Bango di Malang. Secara wilayah bekas kerajaan Singasari berdiri. Wilayah kekuasaan Tumapel ini pada zaman kerajaan Majapahit dipimpin oleh ayahnya yakni Kertawardhana.
Demikian uraian terkait kehidupan politik serta kondisi politik kerajaan Majapahit zaman dahulu. Informasi diatas diharapkan bisa memberitahu Anda bagaimana hiruk pikuk kondisi politik kerajaan Majapahit.